NewsPeristiwaTangerang Raya

Warga Permata Resah Rencana Pembangunan Gedung Sekolah

PELITASATUCOM, Kab Tangerang – Warga RW 20 dan warga RW 22 Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang mengaku resah rencana pembangunan gedung sekolah. Pasalnya lokasi tanah yang akan di bangun gedung sekolah tersebut merupakan danau untuk penampungan air saat musim hujan.

Lokasi tanah tersebut persis di belakang perumahan Permata yang selama ini menjadi tandon air seluas satu hektar lebih dan rencana akan di bangun gedung sekolah seluas 6.000 meter persegi.

Ali Ketua RT 05/22 Desa Gelam Jaya Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, Rabu (1/1/2025) merasakan keresahan rencana pembangunan gedung sekolah tersebut lantaran dirinya khawatir jika di bangun gedung pastinya air akan mengalir ke rumah warga dan banjir pasti melanda.

“Gimana ga banjir pak belum ada bangunan aja air masih tumpah ke rumah warga saat musim hujan, danau tidak bisa menampung, karena kalau hujan air dari perumahan Puri Agung mengalir ke danau ini,” katanya.

Ia menambahkan, semestinya pemerintah melihat dulu cek ricek terkait lingkungan yang akan di bangun walaupun baru perencanaan. “Infonya sih lahan tersebut sudah dilakukan tahap pembayaran tinggal pelunasannya aja,” ujarnya.

“Kami bukan menolak program pemerintah terkait pendidikan, tapi yang bener aja membangun sekolah di danau tempat pembuangan air, pembangunan gedung sekolah tersebut katanya sih buat Sekolah Dasar (SD),” tambahnya.

Merasakan yang sana, salah satu warga Desa Gelam Jaya merasa khawatir rencana pembangunan sekolah SD tersebut. “Gimana tidak khawatir pak orang tempat tinggal saya persis dengan perbatasan danau tersebut yang setiap saat air bisa masuk ke rumah jika turun hujan, apalagi ada bangunan nanti,” keluhnya dengan cemas.

Sementara Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Perjuangan Rakyat Jelata (Barata) Ali Farham meminta Pemerintah Kabupaten Tangerang mengkaji ulang terkait perencanaan pembangunan gedung SD di atas penyimpanan air.

“Semestinya pihak Pemerintah melakukan pengecekan lahan yang akan di jadikan gedung pendidikan, layak tidaknya harus benar – benar di kaji, jangan sampai merugikan warga sekitar, terlebih tempat tersebut sebagai penampungan air hujan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *