Ricuh, Massa Aksi Dihadang Ormas saat Demo Kesbangpol Kota Tangerang
PELITASATUCOM, Kota Tangerang – Sejumlah massa yang mengatasnamakan Forum Aliansi Aktivis Tangerang Raya (ForTang) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang, Rabu (5/6/2024).
Aksi tersebut sempat diwarnai kericuhan lantaran massa aksi yang ingin menyampaikan aspirasi dihadang oleh puluhan anggota organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangerang.Bahkan mobil komando dipaksa mundur dari lokasi aksi.
Ormas tersebut memaksa massa aksi agar tidak berorasi dan meminta agar perwakilannya saja untuk masuk kedalam dan berdialog dengan kepala Kesbangpol, Teguh Supriyanto.
Koordiinator ForTang, M.Taher mengatakan bahwa aksi hari ini sebagai bentu kritik dan mengevaluasi kinerja Kepala Kesbangpol, Teguh Supriyanto.
Dinataranya adalah terkait pelaksanaan Hari Lahir (Harlah) Pancasila yang minim keterlibatan masyarakat dan tidak sesuai dengan Keppres No 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila.
“Konser megah pada hari perayaan Harlah Pancasila, tidak ada korelasi dengan nilai-nilai pancasila. Apalagi saat upacara Harlah Pancasila di tribbun lapangan Ahmad Yani terlihat sepi , tidak ada masyarakat yang dilibatkan,” ujar Taher kepada wartawan.
Selain itu, Taher menilai Kesbangpol Kota Tangerang gagal melaksanakan pembinaan dalam rangka pemantapan pengamalan Pancasila. Dia juga menggangap perayaan event Harlah Pancasila diluar nilai nilai ideologi dan hanya menghamburkan uang rakayat.
“Kesbangpol juga gagal melakukan pembinaan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan di Kota Tangerang,. Perayaa ” ujarnya di sela sela aksi.
Usai menyampaikan aspirasi, massa aksi yang ditemui Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, Teguh Supriyanto akhirnya membubarkan diri.
Sementara ditempat yang sama Kepala Kesbangpol Kota tangerang Teguh Supriyanto beralasan, bahwa sepinya peserta saat Upacara Harlah Pancasila yang di gelar, Sabtu (1/6/2024) di Lapangan Ahmad Yani tersebut dikarenakan tamu undangan yang telat bangun tidur.
“Semua sudah diundang, namun, telat bangun,” ujar Teguh beralasan.
Saat ditanya wartawan terkait adanya kisruh dan sabotase mobil komando oleh Ormas PP Teguh berdalih tidak mengetahui peristiwa tersebut.
“Tidak tahu, saya tidak tahu,” imbuhnya.
iakhir dialog, mahasiswa meminta kepada Pj Walikota Tangerang untuk mengevaluasi kinerja Kesbangpol karena kegiatan perayaan tersebut jauh dari nilai-nilai pancasila, sesuai Permendagri No 11 Tahun 2019.
Diketahui sebelumnya bahwa Pemerintah Kota Tangerang mengadakan upacara dan konser pada tanggal 1 Juni Tahun 2024.
Terkait kericuhan massa aksi, Ketua MPC PP, Kota Tangerang, Tono Darussalam mengatakan bahwa kehadirannya ke Kantor Kesbangpol adalah inisiatifnya sendiri dan tidak ada instruksi hanya sekedar melakukan pengawalan massa aksi.
Tono juga merasa ikut andil dan mengapresiasi dan sepakat atas tuntutan massa aksi sebagai perbaikan Kesbangpol kedepan.
“Saya berharap kepada kawan kawan media dan juga sesama anak bangsa. Kita tetap sinergi untuk menyatukan visi misi dan membangun Kota Tangerang. Kami juga mensupport tuntutan kawan terkait persoalan di Kota Tangerang dan agar lebih baik lagi kedepan,” pungkasnya.