Resmikan Cipta Griya Kedaung, Menteri PKP dan Mendagri Ngopi Bareng dan Bagi-bagi Sembako ke Warga
PELITASATUCOM, Kota Tangerang – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Damenta dan Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin, meresmikan Rumah Susun Cipta Griya Kedaung yang berlokasi di Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri PKP dan Mendagri, Selasa, (14/01/2024).
Dalam kesempatannya, Menteri PKP mengapresiasi pembangunan rusun yang berdiri di atas lahan seluas 3.856,96 m2 milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tersebut sebagi wujud keberpihakan Pemerintah kepada masyarakat.
“Seperti yang dicetuskan pak Pj Wali Kota tadi ya, Kolaborasi Wujudkan Visi. Ini sangat bagus ya karena inilah wujud kolaborasi kita bersama antara Pusat dan Daerah.” ujar pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga, Ara bersama Tito turut menyapa sekaligus ngopi bareng para penghuni rusun. Sambil ngopi Ara dan Tito berdialog dengan penghuni Rusun, bahkan Tito juga berdialog menggunakan Bahasa Inggris dengan salah satu penghuni yang berprofesi sebagai Guru Bahasa Inggris.
“Ini luar biasa karena tadi kita ngobrol bareng penghuni rusun yang berprofesi sebagai pemulung, tentunya ini sesuatu yang luar biasa karena pemulung bisa menghuni rumah dengan fasilitas lengkap dan bahkan hingga 3 kamar, dengan harga yang murah. Inilah yang disebut dengan keberpihakan.” imbuhnya.
Usai berdialog dengan para penghuni, Ara dan Tito membagikan sembako dan juga kursi roda untuk warga yang membutuhkan. Sebagai informasi Rusun Cipta Griya Kedaung dihuni oleh 230 warga yang menempati 69 kamar dari 70 unit kamar yang ada. Rusun tersebut memiliki beberapa tipe kamar yang bervariasi mulai dari tipe manula yang dikhususkan untuk para Lansia, hingga tipe 18A sampai tipe 36c, rusun tersebut juga dilengkapi dengan klinik, minimarket dan juga ruang penjaga serta kios-kios UMKM.
Sementara itu, Pj Wali Kota Tangerang sang tuan rumah mengatakan bahwa rusun tersebut tidak hanya menyasar squater atau pemulung melainkan juga menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) lainnya.
“Seperti penghuni bantaran Sungai Cisadane, pekerja serabutan dan juga masyarakat yang terdampak pembebasan lahan untuk pembangunan dengan konsep Urban Renewal atau peremajaan kawasan yang semula hunian tapak atau landed housing menjadi hunian bertingkat atau vertical housing .” ungkap Dr. Nurdin.