NewsPeristiwaTangerang Raya

Ketua MPC Pemuda Pancasila Desak Polisi Kejar Dalang Intelektual Kerusuhan Pasar Kutabumi

PELITASATUCOM, Kabupaten Tangerang – tragedi kerusuhan berdarah yang menyebabkan sedikitnya 20 orang luka-luka itu tak berhenti di tiga tersangka yang hari ini Selasa (3/10/2023) berkasnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan.

Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Sigit Dany Setiyono memberi sinyal tidak menutup kemungkinan bakal ada tersangka baru, menurut Kapolres berdasarkan pengakuan para saksi dan tersangka yang telah diperiksa. Termasuk mengusut provokator hingga keterlibatan aktor intelektual penyebab kerusuhan itu.

Penyidik, masih menurut Kapolres, telah memanggil Tony Wismantoro, pejabat di PT Sarana Niaga Nusantara, untuk dimintai keterangannya.

Pemanggilan mantan Direktur Operasional Perumda Pasar itu berdasarkan keterangan salah satu tersangka yang menyebut ada keterlibatan Tony dalam pengerahan massa. Namun, Tony mangkir dari panggilan polisi.

“Penyidikan terus berjalan dan untuk tiga tersangka pengeroyokan sudah lengkap berkasnya. Untuk aktor intelektual sedang kita sidik dan panggilan pertama tidak dipenuhi karena T dan kawan-kawan sakit,” kata Kapolres, Selasa (03/10/2023).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber,  Kerusuhan di Pasar Kutabumi berawal dari surat permohonan bantuan keamanan yang dibuat Kepala Pasar Kutabumi Hapid Fauzi kepada ormas Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Rakyat Banten.

Isi dari surat tersebut yakni meminta bantuan untuk mengamankan dan menjaga ketenteraman ketertiban Pasar Kutabumi serta menggiring pedagang untuk pindah ke lokasi Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPPS). Surat itu dikirimkan untuk aliansi melalui Tony Wismantoro.

Informasi tersebut dibenarkan ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Tangerang H. Zulkarnaen yang sebelumnya mengutuk keras kejadian tragedi berdarah tersebut.

Dirinya berujar, awal keterlibatan Pemuda Pancasila dalam pengamanan Pasar Kutabumi ini adalah surat permohonan bantuan pengamanan yang ditujukan untuk Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Rakyat Banten.

Surat itu berkop Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Kutabumi dan ditandatangani Kepala Pasar Kutabumi. Ormas yang beraliansi merupakan ormas di tingkatan kecamatan dan Pemuda Pancasila disebut-sebut bagian dari aliansi tersebut.

“Itu aja yang saya tahu,” jelas Zulkarnain seperti dilansir kantor berita bantenpro.

Zulkarnain pun menyebut perihal surat permohonan bantuan pengamanan itu ke publik lewat media.

Hal tersebut lantaran Zulkarnain ingin publik tahu, peristiwa kerusuhan itu bukan semata-mata tindakan anggota ormas. Melainkan ada aktor intelektual di belakangnya.

Dirinya membeberkan, Tony Wismanyoro sempat datang menemuinya untuk mengklarifikasi surat permintaan bantuan pengamanan Pasar Kutabumi.

“Dia bilang surat itu tidak berlaku lagi, Dia pikir kami bodoh, mau dijadikan kambing hitam dari apa yang sudah terjadi,” jelasnya.

Dia mendesak agar polisi untuk mengusut keterlibatan aktor intelektual dalam peristiwa kerusuhan di Pasar Kutabumi.

“Kejar Pak Tony itu, kan sudah ada videonya itu. Polisi harus mengusut aktor intelektualnya,” ujar Zulkarnain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *