NewsPeristiwaTangerang Raya

Akibat Bullying di SD Islam Al Barkah, Siswa Kelas 4 Terancam Putus Sekolah

PELITASATUCOM, Kota Tangerang, Kasus perundungan alias bullying di duga terjadi di SD Islam Al-Barkah yang beralamat di Jalan Jambu 1 RT 02/06 Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang Kota Tangerang yang menimpah siswa berinisial RH merupakan korban yang masih duduk di bangku kelas 4 terancam putus sekolah. Pasalnya RH tidak mau lagi masuk kelas.

RH merupakan anak yatim piatu tersebut tinggal bersama Dicky yang merupakan adik dari orang tua RH yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Dicky Wali murid RH, Sabtu (31/8/2024) mengatakan, RH sudah beberapa hari ini tidak mau masuk sekolah karena takut di bullying dan di pukuli sama teman – temanya. “Hampir setiap hari RH kalau pulang sekolah selalu menangis, pas di tanya di pukuli sama teman – temanya dan selalu di olok – olok,” katanya.

Ia menambahkan, RH selalu di fitnah sama teman – temanya di tuduh merusak kendaraan roda dua milik dewan guru, padahal yang merusak dan menggembosi  kendaraan tersebut teman – temanya sendiri. “Fitnah tersebut di tujukan dengan cara alat perusak berupa matril di taroh di atas meja RH, tak ayal lagi RH menjadi sasaran kemarahan dewan guru dan jadi olok – olokan teman – temanya,” katanya.

Yang lebih aneh lagi kata  Dicky pihak sekolah termasuk Kepala Yayasan Al – Barkah mengetahui atas perundungan terhadap RH, namun tidak mau menyelesaikan hal tersebut, terlihat ada pembiaran di sekolah bahkan cendrung mengintimidasi RH.

“Kepala Yayasan juga sepat mengancam terhadap RH, agar RH tidak menceritakan kepada Dicky sebagai wali murid. Jangan cerita – cerita sama orang tua kamu ya,” tiru Dicky.

Ia juga menjelaskan, RH adalah anak yang aktif dan kreatif, sepulang sekolah ia berjualan kerupuk dengan cara berkeliling. “Kami sebagai wali murid pengganti kedua orang tuanya berencana akan memindahkan ke sekolah lain agar, RH bisa melanjutkan sekolah lagi,” katanya.

Sementara, Kapal Yayasan Al-Barkah mengatakan, Muhammad Supandi mengakui pihaknya mengetahui perundingan  (Bullying) tersebut.

“Kami pihak sekolah sudah memberikan imbauan kepada anak-anak didik yang terlibat bullying ataupun yang tidak melakukan bullying agar tidak melakukan lagi, namun kami belum melakukan pemanggilan kepada para wali murid yang terlibat bullying pada RH, untuk menyelesaikan persoalan ini,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *