Implementasi Kurikulum Merdeka, Selebrasi dan kreasi SDN Kemanggisan 17 Jakarta Barat
PELITASATUCOM, Jakarta – SDN Kemanggisan 17 Jakarta Barat menggelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5), yang merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam implementasi kurikulum merdeka ( IKM). Acara yang berlangsung di halaman sekolah tersebut dihadiri oleh Kasatlak Joko Sunarko, Pengawas Kuat Waluyo, Vasilitator kemendikbud Ramdani, Kepala Sekolah SDN Kemanggisan 17 Suparti beserta beberapa kepala sekolah penggerak dan segenap guru serta siswa SDN Kemanggisan 17, Jumat, (09/06/2023).
Kegiatan P5 ini digelar dengan mengambil tema “Seni Untuk Bumi.” Dalam acara diisi beberapa penampilan yang dipertunjukan oleh para siswa. diantaranya ada 11 fashion show dan 13 penampilan hasil karya kreatif dari para siswa berupa produk daur ulang dari sampah kertas maupun plastik menjadi barang yang lebih bermanfaat. Seni kreativitas projek P5 SDN Kemanggisan 17 Jakarta Barat ini dilaksanakan oleh Ketua Panitia Amalia Safitri. Kepada awak media Amelia mengatakan, proses kegiatan P5 ini sudah dilaksanakan sejak tahun lalu, tepatnya pada semester 1 tahun ajaran baru, dan pada hari ini merupakan puncak acara selebrasi P5.
“Kegiatan projek P5 ini prosesnya sudah dilaksanakan sejak semester 1 yang lalu dan hasilnya ditampilkan sekarang. Seni kreatif siswa dalam mengikuti program ini cukup menggembirakan,” ujarnya.
Sementara Kepala SDN Kemanggisan 17 Suparti menjelaskan dalam melaksanakan program P5 yang seiring dengan kurikulum merdeka ini dapat bermanfaat bagi siswa, sekolah, masyarakat dan lingkungan. Kurikulum merdeka tahap pertama untuk kelas 1 dan 4 dan tahap berikutnya adalah kelas 2 dan 5, kemudian kelas 3 dan 6. Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor eksternal adalah tantangan di era digital. P5 berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif, kreatif, inovatif serta berakhlak mulia dalam berkeimanan, serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan.
“Semoga setelah terlaksananya kegiatan selebrasi P5 pada hari ini dapat bermanfaat bagi siswa, sekolah, masyarakat serta lingkungan. Dan saya juga berharap, dalam melaksanakan kurikulum merdeka ditahun berikutnya dapat lebih baik lagi,” ungkap Suparti.
Sementara wakil kepala sekolah Midiana menambahkan bahwa acara ini sudah dipersiapkan dalam waktu sebulan, namun pelaksanaan P5 itu sendiri sudah dilaksanakan sejak sekolah mendapatkan status sekolah merdeka.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai berbagai permasalahan. Peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia, menitik beratkan pada nilai – nilai keimanan, kepedulian sosial, pembentukan karakter serta kreativitas peserta didik. Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai pancasila. Hal tersebut disampaikan Kuat Waluyo saat ditemui wartawan.
Ia juga menambahkan, “tujuannya bukan hanya hasil pameran produk kreatif yang saat ini ditampilkan, melainkan proses program P5 ini tetap akan berkelanjutan. Sehingga tertanam pada karakter siswa sampai dewasa nanti, dengan nilai – nilai keimanan, akhlak mulia, kepedulian sosial, kegotong – royongan, kemandirian, kreatifitas siswa dalam menganalisis permasalahan serta menemukan solusi dengan produk kreatifnya.”
Hal senada juga disampaikan Ramdani, Vasilitator dari Kemendikbud, “P5 itu adalah bagian penting dari program implementasi kurikulum merdeka. Tujuan P5 itu sebenarnya untuk membentuk karakter siswa agar memiliki keimanan, ketakwaan, gotong – royong, kemandirian, kreatifitas dan lain sebagainya. P5 harus dilakukan secara aktif dan praktis yang dapat mendorong siswa terus kreatif dalam menyelesaikan permasalahan dilingkungannya,” kata Ramdani.