NasionalNewsPeristiwaTangerang Raya

RSUD Kota Tangerang Gelar FGD TBC Sedunia

PELITASATUCOM, Kota Tangerang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Hari Tuberkulosis atau TBC 2023, kegiatan di gelar di Aula RSUD Kota Tangerang, Kamis (23/3/2023).

Hari TBC kali ini RSUD Kota Tangerang mengangkat tema “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa”. RSUD Kota Tangerang bertekad untuk menumpaskan angka penderita TBC, khususnya di Kota Tangerang.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur RSUD Kota Tangerang dr. O.U Taty Damayanti, dr. Virginia Spesialis Paru, perwakilan dari Dinas Kesehatan, 50 orang Kader, dan 27 Pasien.

Direktur dr. O.U Taty Damayanti, mengatakan, FGD ini memberikan pengetahuan tentang TBC RO (Resisten Obat) dari berbagai aspek bahasan. Kegiatan ditujukan kepada pasien dan kader yang mengantar untuk menguatkan komitmen dalam menjalani pengobatan. “Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, pasien memperoleh pengetahuan tentang penyakitnya, mengakrabkan hubungan pasien dengan pelaksana layanan,” ujarnya.

Menurutnya, TBC menjadi concern bagi pihaknya. Karena selain penyakit tersebut bisa menularkan, pengobatannya pun tidak mudah. “Gampang sekali menular di lingkungan keluarga, sekolahan, tempat kerja, maupun tempat umum. Dan yang repotnya TB ini, pengobatannya tidak sebentar, minimal 6 bulan, itupun TB biasa. Sedangkan TB RO, bisa 1 sampai 2 tahun. Dan pengobatannya itu, efek sampingnya besar, sehingga banyak pasien-pasien drop out,” jelasnya.

dr. O.U Taty juga meminta agar masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), supaya penyakit TBC dapat tereliminasi di tahun 2030. “Semoga kita bisa mencapai menurunkan 90 persen angka kasus TBC di tahun 2030,” harapnya.

Untuk di ketahui kegiatan hari ini, juga melakukan 23 skrining bagi menderita kencing manis. Kemudian, tanggal 24 Maret 2023 ada edukasi untuk anak-anak yang menderita TBC.
“Karena itu (kencing manis) hampir beresiko terhadap TBC. Jadi hari ini ada 23 skrining yang kita lakukan foto rontgen, itulah peran Nakes untuk melakukan edukasi kepada pasien agar taat minum obat. Karena kalau TB biasa tidak minum obat, akan menjadi Resisten Obat. Bisa lebih parah lagi pengobatannya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *